Senin, 07 Oktober 2019

Jabode & Tabek


Format Text

Jabode & Tabek Dalam Rasa

- Font : Indiana Jonas
- Font Size : 62 pt
- Font Color : Cyan
- Fountain Fill (F11) - Radial (Cyan-White)
- Tools : Drop Shadow - Small Glow - Blue - Subtract

Novel Romantis

- Font : Random But Perfect
- Font Size : 10 pt
- Font Color : Cyan
- Fountain Fill (F11) - Radial (Cyan-White)
- Tools : Drop Shadow - Small Glow - Blue - Subtract

 Sub Judul (ketika cinta.....)

- Font : Hello Teman
- Font Size : 20 pt
- Font Color : Blue
- Tools : Drop Shadow - Small Glow - Cyan - Subtract

Christin Pasaribu

- Font : The Friday Stroke
- Font Size : 17,5 pt
- Color : Black

Sinopsis Belakang Cover

- Font : Hello Teman
- Font Size :  12 pt
- Color : Blue

Penerbit 

- Font : Arial
- Color : Black & Red



Background
- Rectangle Tools : 99mm  x 112 mm
- Rectangle Color : White
- Rectangle Tansparency - Uniform - 35

- Walls Murral Blue Clouds














- Red Abstrack Design
+ Transparency - Linear down
- Couple Hug in Summer Cartoon 
+ Trace Bitmap - Outline Trace - High Quality Image
 
-


Untuk File Vector nya bisa di Download
di sini

Cover Jabode & Tabek.cdr

Support CorelDraw X3 / X4 / X7

TEXT COVER BELAKANG

Ini bukan kisah cinta romantis dan akan membuat kalian baper sampai gigit jari, bukan kisah cinta Romeo & Juliet, Dylan & Milea, atau Shah Jahan & Arjumand Bann Begum yang sampai membuat Taj Mahal untung mengenang kematian istrinya. 

Ini hanya kisah cinta sederhana antara gadis buta yang tidak pernah mengeluh akan takdir yang diberikan tuhan padanya dan pria misterius yang selalu menyembunyikan Alamat rumah dan sekolahnya dari siapa pun dan selalu menjawab “Jabodetabek” saat ditanya alamat rumahnya.
Pertempuan pertama yang kurang baik di mana Diana (gadis buta) dihina oleh Dante (Pria Jabodetabek) 

Kalian tidak akan menemukan sesuatu yang mampu membuat kalian gigit jari atau mengkhayal tentang cinta di cerita ini tapi kalian akan menemukan bagaimana cara menghargai takdir yang diberikan tuhan, kalian akan memahami bahwa kenyataan tidak selalu mengikuti bukti yang ada, kalian akan menemukan bagaimana sakitnya kehilangan orang yang kita cinta dan cara agar
 berusaha tetap tersenyum saat hati berdarah, dan kalian akan tahu bahwa waktu tidak akan bisa diulang apa pun yang terjadi,

 semua itu akan kalian temukan di Jabode & Tabek Dalam Rasa. 
 

SINOPSIS " Jabode & Tabek "

Diana tidak pernah menyangka akan bertemu dengan pria sombong dan arogan yang menghinanya ‘murahan' hanya karena salah memeluk orang, menurut Diana pria itu adalah pria yang paling percaya diri karena mengira Ia modus dengan pura-pura salah memeluk orang. 

Entah takdir atau kebetulan Diana dan Dante dipertemukan lagi dalam situasi yang berbeda di mana Diana menolong Dante yang terjatuh dari motor di depan rumahnya sejak saat itu Dante mulai menyadari bahwa Diana buta dan hubungan keduanya membaik walaupun Diana tidak tahu bahwa Dante adalah pria yang menghinanya di Taman. 

Saat Diana sedang berjalan-jalan di Taman jalannya di cegat oleh gerombolan geng motor dan untuk ke sekian kalinya entah kebetulan atau memang takdir Dante menolongnya dari geng motor tersebut bahkan keduanya pulang naik sepeda yang ‘ditemukan Dante.’

Diana yang tidak pernah berdekatan dengan pria mana pun mulai merasakan perasaan aneh terhadap Dante membuatnya selalu memikirkan pria itu setiap saat namun Ranti, sang Ibu yang khawatir Dante hanya mempermainkan putrinya mengingat Diana tidak sempurna menyadarkan putrinya akan kenyataan bahwa pria yang sempurna pasti bersanding dengan wanita yang sempurna pula semenjak saat itu Diana menjauh dari Dante bahkan Diana tidak membukakan pagar rumahnya saat Dante datang. 

Dante tidak menyerah menemui Diana Ia terus berusaha berjuang agar Diana mau berbicara lagi padanya, Dante berdiri di halaman rumah Diana tidak peduli hujan maupun panas mengenai tubuhnya yang terpenting Diana mau memaafkan dirinya. 

Ranti yang melihat kesungguhan di mata Dante berusaha membujuk Diana untuk menemui Dante namun Diana menolak bahkan saat Diana menyiram Dante dengan air Dante tetap berdiri di halaman rumahnya tidak berniat pergi. 

Akhirnya perjuangan Dante tidak sia-sia Diana ingin keluar dari rumahnya menemui Dante karena melihat keteguhan hati Dante namun sayangnya hujan lebat turun membuat Diana kembali masuk ke dalam rumahnya karena Diana takut hujan semenjak kematian ayahnya yang disebabkan oleh kecelakaan pesawat karena hujan lebat. 

Pagi harinya Diana menemui Dante namun Dante sudah pingsan di halaman rumahnya, Diana meminta bantuan ibunya dan tetangga untuk membawa Dante masuk ke dalam rumahnya. 

Saat bangun dari pingsannya Dante langsung menyatakan perasaannya pada Diana dan memberikan kalung “D” dengan penuh perjuangan meyakinkan Diana untuk menerima lamarannya lalu Diana menerimanya. 

Lalu keduanya berjalan bersama ke toko buku dan selama 1 jam Diana sibuk memilih buku membuat Dante berjanji tidak akan mau datang ke toko buku lagi. 

Kencan pertama yang berbeda dengan pasangan lainnya yaitu dengan ikut mengamen bersama anak jalanan, tertawa bersama anak jalanan dan makan bersama anak jalanan membuat Diana senang.
Ayah Dante menemui Diana dan mengatakan semua yang terjadi pada keluarga besarnya, kenapa Dante tidak memakai nama besar Revantara? Mengapa Dante selalu menjawab Jabodetabek saat ditanya alamat rumah? Kenapa Dante menjadi berandal? 

Jawabannya adalah karena perceraian kedua orang tua Dante, alasan dari perceraian itu adalah ayah Dante yang sudah bosan dan tidak mencintai Ibu Dante lagi namun entah kenapa Diana tidak percaya alasan dari perceraian keduanya. 

Diana berusaha menjelaskan pada Dante bahwa Dante tidak Seharusnya membenci ayahnya hanya karena satu kesalahan ayahnya namun Dante tidak memedulikan ucapan Diana. 

Saat itu Dante melihat ibunya yang sudah lama tidak Ia temui bertahun-tahun namun kenyataan pahit harus Ia terima bahwa alasan sebenarnya perceraian kedua orang tuanya adalah Ibu Dante yang berselingkuh dan sudah mempunyai suami baru. 

Dante marah pada Ibunya dan berniat meninggalkan Ibunya namun Diana melarang pria itu dan menjelaskan bahwa jangan melakukan kesalahan yang sama seperti yang kau lakukan pada ayahmu membuat Dante luluh dan berbaikan pada Ibunya. 

Tiba-tiba Dante mendapat panggilan dari ayahnya namun bibinya yang menjawab dan mengatakan “bahwa ayahnya sedang kritis dan selalu memanggil namanya.”
Ayah Dante meninggal dunia setelah dirinya, Diana, Anita, dan Haru menemuinya dan berbicara sebentar.


Tampilan Cover tanpa Background




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar