Sabtu, 19 Oktober 2019

Lelaki yang Menjual Dirinya



FORMAT TEXT

LELAKI

- Font : Hello Teman
- Size : 95 pt
- Color :   R:42 G:235 B:222
- Fountain Fill (F11) - Linear White - 270 Degrees
- Drop Shadow = Presset - Small Glow - White - Add

Yang Menjual Dirinya

- Font : Quite Magical & Hello Teman 
- Size : 35 pt
- Color :   R:42 G:235 B:222
- Fountain Fill (F11) - Linear White - 270 Degrees

Cerpen Fiksi

- Font : SchoolRules
- Size : 24 pt
- Color :   R:42 G:235 B:222
- Fountain Fill (F11) - Linear White - 270 Degrees

Zul Adrian Azizam

- Font : Brain Wants
- Size : 12 pt
- Color : White
- Outline (F12) - 0.75 pt

Text Cover Belakang

- Font : SchoolRules
- Size : 14 pt
- Color : White

PENERBIT 

- Logo

- Barcode
 
BACKGROUND 


- Milky Way


- Old Chair
Transparency - Linear 50 % all Sides
 


- Black Sketch Book


- Black Rectangle - Transparency 30 %



TEXT COVER BELAKANG

    Seorang lelaki tua mendengar dentuman cukup keras. Saking kerasnya membuat ia terbangun dari tidurnya. Ia segera mengecek keluar, namun tidak ada satu keanehan pun yang ia saksikan. Semuanya berjaan normal seperti biasa. Hal itu membuatnya bingung. Dentuman keras apakah itu?

    Lelaki tua itu melewatkan sebuah kegiatan rutinnya tiap hari: menonton berita pada hari itu. Ia pun tetap memutar televisi berharap masih ada berita yang ia dapatkan, apalagi mengenai dentuman yang cukup keras itu. Namun, suatu kala ia mendengar sebuah berita Seorang kakek didapatkan dalam keadaan tak bernyawa di kediamannya...” sontak saja ini membuatnya lebih terkaget. Ia hanya tinggal seorang diri. Tanpa siapa pun. Tidak dengan tetangga sekali pun. Lelaki tua itu jarang bergaul. Ia membayangkan dirinyalah yang ada dalam berita itu.

    Tak berapa lama sayup-sayup dan mulai mengencang suara dari masjid dekat rumahnya. Innalillahi wa innailahi roji’un, telah berpulang ke rahmatullah, saudara kita Bapak Khairun. Sontak saja, pengumuman itu seperti bom molotov yang menghujam jantungnya dan itu sangat keras. Itu bukan karena Pak Khairun itu kerabatnya, tapi karena pengumuman itu kembali mengingatkannya tentang kematian yang seorang diri. Lelaki tua itu pun tak mau lagi mendengar berita atau pengumuman apapun. Apa yang dilakukan lelaki tua itu lagi? Bisakah ia melewati itu semua?*Kutipan di atas adalah sekelumit peristiwa dalam cerpen “Lelaki yang Menjual Hidupnya” dan terdapat empat belas cerpen lainnya yang mayoritas menceritakan kisah seorang lelaki.


- Zul Adrian Azizam -


File Vector nya bisa di Download
disini

Support CorelDraw X3 / X4 / X7 
Tampilan Cover tanpa Background




Tidak ada komentar:

Posting Komentar